Ketua DPP KNPI Azhar Adam menilai tidak tepat keputusan menugaskan Bank milik pemerintah sebagai penyangga likuiditas perbankan nasional yang bermasalah akibat dampak pandemi COVID-19 di Indonesia.
Dari sisi suplai, pertumbuhan kredit yang mulai positif tersebut didorong oleh mulai melonggarnya index of lending standard (ILS).
Untuk keseluruhan tahun ini saja, bank sentral telah menambah likuiditas di perbankan sebanyak Rp101,1 triliun per 19 Juli 2021.
Selain itu, kondisi likuiditas perbankan yang longgar terlihat pada rasio Alat Likuid Terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yaitu 32,51% dan pertumbuhan DPK sebesar 10,43% yoy.